cover
Contact Name
Rikha Widiaratih
Contact Email
ijoce@live.undip.ac.id
Phone
+6281310097666
Journal Mail Official
ijoce@live.undip.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27148726     DOI : -
Indonesian Journal of Oceanography is published by Department of Oceanography, Universitas Diponegoro. The Indonesian Journal of Oceanography is published four times a year in February, May, August and November containing research articles and literature review on Oceanography and Marine aspects in general. Indonesian Journal of Oceanography (IJOCE) encourages submission of manuscripts dealing with all research papers and review on all aspects of oceanography, coastal management, marine science, marine biology, marine conservation, marine ecology, marine microbiology, marine culture, marine geology, air and ocean dynamics, estuary, renewable energy, disaster mitigation, ocean technology, ocean and coastal resources, ocean satellite, ocean remote sensing, other ocean topics.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography" : 12 Documents clear
Studi Variabilitas Upwelling di Laut Banda Galih Tristianto; Sri Yulina Wulandari; Agus Anugroho Dwi Suryoputro; Gentur Handoyo; Muhammad Zainuri
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1401.062 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.9764

Abstract

Laut Banda adalah sebuah cekungan perairan (basin) yang terletak di Kepulauan Maluku, Indonesia. Laut Banda memiliki karakteristik oseanografi yang menarik karena dikelilingi pulau-pulau dan juga selat sebagai jalur perlintasan Arlindo. Sirkulasi dan karakteristik massa air di Laut Banda dipengaruhi kuat oleh  angin monsun. Variasi nilai arah dan kecepatan angin monsun berdampak terhadap kejadian coastal upwelling. Tujuan penelitian untuk mengetahui variabilitas upwelling di Laut Banda dan mengetahui hubungan  antar parameter upwelling (indeks upwelling,SPL, dan klorofil-a). Penelitian ini menggunakan data komposit bulanan dari satelit Aqua-MODIS level 3 untuk data SPL dan klorofil-a,data angin reanalisis ECMWF,tahun 2003-2019. Hasil penelitian menunjukkan upwelling di Laut Banda terjadi pada periode April-Oktober dengan puncaknya di bulan Agustus. Rata-rata indeks upwelling mencapai 1.86 m3/s. Dampak kejadian upwelling dapat diidentifikasi melalui SPL yang lebih dingin dan konsentrasi klorofil-a tinggi. Nilai SPL mencapai 26.79 oC dan konsentrasi klorofil-a  adalah 0.614 mg/m3. Hubungan SPL terhadap indeks upwelling memiliki koefisien korelasi (r=-0.707). Hubungan konsentrasi klorofil-a terhadap indeks upwelling memiliki koefisien korelasi (r=0.661). 
Pengaruh Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) Terhadap Sebaran Temperatur dan Salinitas di Perairan Barat Sumatera Fannia Wahyu Ramadhanty; Muslim Muslim; Kunarso Kunarso; Baskoro Rochaddi; Dwi Haryo Ismunarti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.10494

Abstract

Perairan Barat Sumatera dan sekitarnya mendapatkan pengaruh signifikan dari massa air Samudera Hindia, massa air tersebut memberikan perubahan terhadap kondisi oseanografi seperti temperatur dan salinitas. Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) merupakan fenomena antara lautan-atmosfer yang terjadi di daerah ekuator Samudera Hindia, yang memberikan dampak kekeringan ataupun peningkatan intensitas curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fenomena IOD terhadap perubahan nilai temperatur dan salinitas, secara vetikal maupun horizontal yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan karakteristik massa air dengan melakukan perhitungan diagram T-S. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif. Data temperatur, salinitas, dan kedalaman didapat dari instrumen Argo Float tahun 2014 – 2020. Kemudian untuk mendapatkan sebaran vertikal, horizontal, dan Diagram T-S menggunakan software Ocean Data View (ODV). Beradasarkan hasil olahan tersebut didapatkan sebaran temperatur secara vertikal menunjukkan temperatur di lapisan Mixed Layer (0-25 m) yaitu 27,86-31,4 ̊C, lapisan termoklin (26-180 m) yaitu 14,78-26,05 ̊C, dan lapisan dalam (181-2000 m) 2,63-13,03 ̊C. Sebaran salinitas secara verikal di lapisan Mixed Layer (0-24 m) yaitu 32,5-33,62 psu, lapisan haloklin (25-123 m) 33,7-34,63 psu, lapisan dalam (125-2000 m) 34,8-35,2 psu. Sebaran temperatur dan salinitas secara horizontal dipengaruhi oleh musim, dimana temperatur permukaan tertinggi (31,39 ̊C) terjadi pada musim Peralihan I, sedangkan salinitas permukaan tertinggi (35,6 psu) terjadi pada Peralihan II. Berdasarkan Diagram T-S massa air yang teridentifikasi pada Perairan Barat Sumatera yaitu massa air BBW (Bengal Bay Water), SLW (Subtropical Lower Water), SICW (South Indian Central Water), IEW (Indian Equatorial Water), NSM (Northern Salinity Minimum), dan ASW (Arabian Sea Water). Pada saat IOD positif tertinggi (2019) mengakibatkan penurunan temperatur dan kenaikan rerata salinitas, ketika IOD negatif (2016) mengakibatkan kenaikan temperatur dan penurunan rerata salinitas.
Analisa Laju Sedimentasi di Dermaga 4 Pelabuhan Cigading 1 Provinsi Banten Anisa Nabila; Jarot Marwoto; Petrus Subardjo; Azis Rifai; Warsito Atmodjo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.212 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.9901

Abstract

Dermaga 4 Pelabuhan Cigading 1 mengalami perubahan kedalamanyang diakibatkan oleh adanya sedimentasi apabila tidak ditindaklanjuti hal ini dapat mengganggu aktifitas kapal pada dermaga 4. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai laju sedimentasi yang terjadi di dermaga 4. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2020 – 30 Januari 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pengambilan sampel sedimen untuk analisa ukuran butir sedimen dan nilai laju sedimentasi. Selain itu, data arus pasang surut dan debit sungai diperlukan untuk mengetahui pergerakan sedimen, sedangkan data batimetri digunakan untuk membandingkan perbedaan kedalaman antara tahun 2020 dengan tahun 2018. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sedimentasi terkecil terjadi pada stasiun 2 yang terletak di dekat laut yaitu sebesar 0.0789 gr/cm2/hari sedangkan nilai terbesar terdapat pada stasiun 6 yang terletak di muara sungai sebesar 2.7479 gr/cm2/hari. Hal ini membuat kedalaman dermaga mengalami perubahan kedalaman dalam kurun waktu 2 tahun. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa laju sedimentasi di daerah ini berasal dari Sungai Citayur.
Analisis Dinamika Permukaan Laut di Laut Jawa dengan Recurrent Neural Network Periode 1993 sampai 2019 Zamna Mujadida; Heryoso Setiyono; Gentur Handoyo; Hariyadi Hariyadi; Jarot Marwoto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.523 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.10661

Abstract

Kenaikan muka air laut yang terjadi setiap tahun dapat disebabkan oleh perubahan iklim yang tidak stabil. Perubahan iklim tersebut disebabkan oleh meningkatnya suhu bumi yang merupakan dampak dari peningkatan gas rumah kaca. Kenaikan muka air laut dapat menyebabkan terganggunya aktivitas manusia terutama di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika perubahan permukaan laut di Laut Jawa dan memprediksi data masa depan menggunakan pendekatan machine learning dengan arsitektur jaringan Recurrent Neural Network (RNN). Data utama yang digunakan adalah data sea level anomaly di Laut Jawa dari tahun 1993 sampai 2019 yang diterbitkan Copernicus Marine Environment Monitoring Service (CMEMS) didukung peta RBI Indonesia dan peta arus permukaan di Laut Jawa. Hasil analisis menunjukkan terjadinya peningkatan nilai muka air laut sejak tahun 1993 sekitar 37,545 mm/tahun. Tren kenaikan tercepat muka air laut di Laut Jawa mencapai nilai 72,313 mm pada tahun 2015-2016 sedangkan tren paling lambat terjadi pada tahun 2002-2005 sekitar 16,7 mm. Perubahan tren muka air laut yang ekstrim terjadi pada tahun 1996-1998 dan pada tahun 2010-2016 dikarenakan terjadinya fenomena El Nino dan La Nina. Evaluasi model dari RNN didapatkan nilai MSE sebesar 0,0000343, nilai RMSE 0,0058564, nilai R2 0,993, dan nilai MAE 0,0045024. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan nilai error yang sangat kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa model RNN sangat akurat untuk memprediksi dinamika permukaan laut.
Pemantauan Kerentanan Fisik di Pesisir Kabupaten Demak (Studi Kasus Perubahan Garis Pantai) Theresa Pinkan Gustya Primasti; Hariyadi Hariyadi; Baskoro Rochaddi; Sugeng Widada; rikha widiaratih
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.749 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.9997

Abstract

Wilayah pesisir Kabupaten Demak yang berada di bagian pantai utara Jawa merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana. Kabupaten Demak yang awalnya memiliki sektor pertanian yang maju kini berubah menjadi kawasan industri, pemukiman dan pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian untuk menentukan tingkat kerentanan fisik wilayah pesisir di Kabupaten Demak yang meliputi parameter geomorfologi, elevasi, perubahan garis pantai, pasang surut, kenaikan muka air laut dan gelombang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan indeks kerentanan pesisir Kabupaten Demak yang difokuskan pada analisa dan evaluasi perubahan garis pantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Coastal Vulnerability Index (CVI) yang diadaptasi oleh United States Geological Suveys (USGS) yang dibagi menjadi lima kategori kerentanan pesisir. Wiayah Pesisir Kabupaten Demak terbagi menjadi 2 kategori kerentanan yaitu Rentan yang berada di Kecamatan Bonang, Kecamatan Karang Tengah dan Kecamatan Sayung. Sedangkan untuk kategori Sedang berada di Kecamatan Wedung. Hasil perhitungan variable fisik yakni geomorfologi, elevasi, perubahan garis pantai, pasang surut, kenaikan muka air laut dan gelombang menunjukkan bahwa parameter yang berpengaruh besar terhadap kerentanan wilayah pesisir Kabupaten Demak adalah perubahan garis pantai. Kecenderungan perubahan garis pantai di pesisir Kabupaten Demak yaitu erosi pantai dibandingkan akresi. Setiap desa di sepanjang Pesisir Kabupaten Demak mengalami tren kenaikan perubahan garis pantai baik abrasi maupun akresi.
Studi Sebaran Ukuran Butir Sedimen Di Muara Sungai Jajar, Demak, Jawa Tengah Devi Yuni Sari Sihombing; Muhammad Zainuri; Lilik Maslukah; Sugeng Widada; Warsito Atmodjo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.94 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.10665

Abstract

Demak adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang banyak memiliki permasalahan terkait erosi dan perubahan garis pantai. Perpindahan sedimen yang perlahan mengubah kondisi garis pantai merupakan mekanisme transpor sedimen yang dipengaruhi langsung oleh gelombang dan arus. Material sedimen yang terbawa menuju laut mengendap di dasar perairan. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus menyebabkan penumpukan substrat sedimen. Wilayah Sungai Jajar merupakan daerah yang mengalami sedimentasi tinggi karena Sungai Jajar merupakan tempat pencampuran air dari persawahan, pertambakan, industri maupun kawasan penduduk. Sungai Jajar juga banyak dilintasi oleh nelayan – nelayan sekitar. Setiap tahun pengangkutan sedimen menuju laut dapat mencapai ribuan meter kubik. Tingkat sedimentasi yang tinggi ini berpotensi membawa pasokan sedimen masuk ke perairan Sungai Jajar sehingga dapat menyebabkan pendangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran ukuran butir sedimen di perairan Sungai Jajar Demak. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2020 pada 9 titik stasiun dengan metode purposive sampling. Analisis sebaran ukuran butir sedimen di Demak pada bulan Agustus 2020 memiliki persebaran yang dominan silt dengan 79,99 % silt ; 5,99 % clay dan 16,05 % sand. Persebaran sedimen dasar menunjukan adanya hubungan faktor oseanografi yaitu arus dan pasang surut untuk menentukan pergerakan dan jenis sedimen yang ada di perairan.
Analisis Sebaran Salinitas Pasca Pembangunan Tanggul Wonokerto Sungai Bedahan Kabupaten Pekalongan Bima Andriantama; Petrus Subardjo; Gentur Handoyo; Kunarso Kunarso; Agus Anugroho Dwi Suryoputro
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1142.382 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.10072

Abstract

Kabupaten Pekalongan merupakan wilayah yang terletak di bagian utara Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan laut Jawa yang banyak terdapat sungai yang bermuara langsung menuju Laut Jawa, salah satunya Muara Bedahan. Pada lokasi penelitian terdapat tambak, Tempat Pelelangan Ikan dan sebagai jalur pelabuhan kapal nelayan. Masyarakat pesisir setempat mengandalkan pasokan air payau dari aliran Sungai Bedahan, namun mereka kesulitan memperoleh air bersih sebelum Tanggul Wonokerto dibangun. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui pola sebaran salinitas sesaat dan sebelum Tanggul Wonokerto selesai dibangun. Penelitian ini dilakukan pada Februari 2020 dan Juni 2020 saat kondisi surut menuju pasang. Variabel yang diamati yaitu data utama berupa data salinitas, kedalaman, dan pasang surut. Titik stasiun penelitian tersebar dari sungai dekat pemukiman penduduk hingga perairan muara. Data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan ODV 4 dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muara Bedahan memiliki pola distribusi salinitas di wilayah hulu penelitian hingga tanggul, sebelum tanggul jadi di permukaan (0,2D) rata-rata sekitar 11,47 ppt dan di lapisan dasar (0,8D) 15,44 ppt. Setelah tanggul jadi dipermukaan (0,2D) rata-ratanya 11,2 ppt dan di lapisan dasar (0,8D) 15,4 ppt. Kedalaman maksimum lokasi penelitian 4 m dengan tipe pasang surut wilayah Pekalongan campuran condong harian tunggal.
Kandungan Pencemar Detejen Dan Kualitas Air Di Perairan Muara Sungai Tapak, Semarang Nurindahsari Niken Larasati; Sri Yulina Wulandari; Lilik Maslukah; Muhammad Zainuri; Kunarso Kunarso
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.702 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.9470

Abstract

Perairan Muara Sungai Tapak, Semarang merupakan saluran sungai yang melalui kawasan padat penduduk. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan deterjen sebagai bahan pembersih cenderung meningkat, hal ini diketahui dari meningkatnya usaha laundry. Limbah dari kegiatan laundry dapat menyebabkan pencemaran. Surfaktan pada deterjen dapat menimbulkan busa yang mengganggu pemandangan serta mengganggu proses fotosintentesis. Senyawa fosfat dalam deterjen di perairan juga dapat menyebabkan eutrofikasi. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2019 di Perairan Muara Sungai Tapak Semarang, untuk mengetahui kandungan pencemar deterjen, Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Pencemaran (IP) dan kualitas perairan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik purposive sampling. Lokasi sampling terdapat 8 stasiun dengan 3 titik (badan sungai, muara dan laut). Pengambilan sampel menggunakan botol sampel yang kemudian dibawa ke Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) untuk dianalisis konsentrasi deterjennya dengan metode MBAS. Konsentrasi deterjen di stasiun 1 dan 2 sebesar 0,026 mg/L dan 0,017 mg/. Adapun konsentrasi deterjen di stasiun 3 sampai 8 sebesar <0,010 mg/L, karena konsentrasi deterjen yang terlalu kecil, sehingga tidak dapat terdeteksi oleh alat yang digunakan, yaitu spektrofotometer. Indeks Kualitas Air (IKA) di Perairan Muara Sungai Tapak Semarang berkisar antara nilai 1,627 – 1,710 dan Indek Pencemaran (IP) berkisar antara nilai 1,787 – 1,975 yang termasuk tercemar ringan. Kualitas air di Perairan Muara Sungai Tapak masih dalam kisaran baik bagi vegetasi mangrove. Dapat disimpulkan bahwa, konsentrasi deterjen belum melebihi baku mutu yaitu 0,2 mg/L.
Analisa Sebaran Kandungan Fosfat di Muara Sungai Bodri, Kendal Jawa Tengah Ameylia Ayu Puspitasari; Muhammad Zainuri; Heryoso Setiyono; Sri Yulina Wulandari; Lilik Maslukah
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.911 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.10684

Abstract

Kendal adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang merupakan daerah yang cukup padat penduduk dan memiliki aktifitas industri dan kegiatan manusia yang cukup tingi pula. Keadaan tersebut menyebabkan adanya degradasi limbah yang berakibat pada peningkatan bahan organik di wilayah pesisir dan pantai yang dibawa dari daratan melalui sungai dan mengarah ke muara. Muara Sungai Bodri merupakan sungai dengan masukan limbah organik yang berasal dari kegiatan pertanian, pertambakan dan perikanan. Dengan masuknya limbah organik ke perairan, struktur komunitas plankton dan kualitas perairan akan mengalami perubahan sesuai dengan pengaruh cuaca dan pasang surut. Keadaan tersebut juga dapat mengakibatkan kenaikan kandungan nutrien terutama fosfat, fosfat adalah salah satu unsur yang mempengaruhi kesuburan perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan serta pola sebaran fosfat di Muara Sungai Bodri. Penelitian di Muara Sungai Bodri, Kendal dilaksanakan pada Tanggal 30 September 2020. Penentuan lokasi titik penelitian menggunakan metode purposive sampling di 9 titik yang berbeda. Analisa kandungan fosfat di Muara sungai Bodri memiliki rata-rata konsentrasi sebesar 0,27 µM. Persebaran konsentrasi fosfat menunjukan adanya hubungan linier dengan kecepatan dan arah arus di wilayah tersebut. Semakin besar kecepatan arus maka nilai konsentrasi fosfat juga semakin besar, begitupula dengan arah arus, bahwa konsentrasi fosfat semakin tinggi di titik yang dilalui massa air yang dipengaruhi arus dari darat di wilayah tersebut yaitu menuju timur laut.
Pemodelan Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Pelabuhan Branta, Pamekasan Salman Asatidz; Alfi Satriadi; Aris Ismanto; Heryoso Setiyono; Purwanto Purwanto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.535 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.10184

Abstract

Pelabuhan Branta, Pamekasan merupakan salah satu pintu gerbang ekonomi di Pulau Madura, sebagai tempat penghubung perpindahan barang kebutuhan pokok dari Probolinggo maupun sebaliknya. Pelabuhan ini juga digunakan sebagai sarana penunjang kegiatan perikanan tangkap di perairan selatan Kabupaten Pamekasan. Faktor keselamatan kapal dalam melakukan kegiatan di pelabuhan terhadap pendangkalan dalam area pelabuhan yang diakibatkan oleh sedimentasi perlu diperhatikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sebaran sedimen dasar dan perubahan dasar perairan berdasarkan hasil model. Pemodelan untuk mengetahui perubahan dasar perairan dilakukan menggunakan perangkat lunak MIKE21 modul Sand Transport dengan memasukkan data-data hasil survei lapangan seperti batimetri, pasang surut, arus, gelombang, debit sungai dan karakteristik sedimen dasar. Pemodelan dilakukan selama 31 hari (Oktober 2019).  Analisa ukuran butir didapatkan bahwa sedimen dasar di Perairan Pelabuhan Branta berupa pasir, lanau pasiran dan lanau. Hasil pemodelan menunjukkan terjadi sedimentasi pada perairanh dekat pantai sebesar 0,0008 m – 0,02 m, dan terjadi erosi pada daerah laut sebesar 0,0023 m.

Page 1 of 2 | Total Record : 12